Google
 

PERAN DIPLOMASI NUKLIR DALAM MENDUKUNG PROGRAM ENERGI DIINDONESIA

>

Segera setelah pelantikannya sebagai Presiden AS, Dwight D. Eisenhower menyadaribahwa pengembangan senjata nuklir yang sangat cepat setelah Perang dunia II membawadunia ke arah kehancurannya. Dalam rangka meyakinkan masyarakat AS untuk menerimalangkah-Iangkah dalam mengendalikan perlombaan senjata, Eisenhower merasa bahwa perluuntuk menguraikan kekuatan dahsyat yang dimiliki senjata nuklir ini. Dalam pidatonya yangdiberi judul Atom for Peace di depan sidang PBB pada tanggal 8 Desember 1945, selainmemberi peringatan terhadap bahaya nuklir, Eisenhower juga memberikan pemikirannya untukmengubah energi atom menjadi sesuatu yang berguna bagi kesejahteraan umat manusia.Saat ini hampir genap 60 tahun pidato Eisenhower yang bersejarah itu berlalu. Namundemikian, upaya dunia untuk melakukan pelucutan senjata nuklir, dan juganon.proliferasi,masih terus dilakukan secara intens tanpa ada kepastian kapan akan berhasildengan menyeluruh dan memuaskan semua pihak. Dalam kaitan ini, Traktat Non-ProliferasiNuklir (NPT), traktat yang secara internasional diakui sebagai perjanjian pengendalian senjatayang mengikat hampir seluruh negara di dunia, masih terus dikaji secara berkala mengenaikeefektifannya. Thomas Aquino Samodra Sriwidjaya; Komisi Ahli Tenaga Nuklir