Google
 

Tinjauan “SPEKTROFOTOMETER”

>

PENDAHULUAN; Radiasi elektromagnetik dapat digunakan untuk menyelidiki sifat dari suatu zat serta mengetahui jumlah zat pada sampel . Interaksi radiasi elektromagnetik dengan atom atau molekul mengganggu elektron pada orbit dari atom atau molekul. Perhitungan secara kuantitatif dari perubahan radiasi elektromagnetik tersebut dengan menggunakan instrumentasi optik merupakan basis dari spektroskopi. Seperti lazimnya metoda atau teknik pengukuran, proses perhitungan akan melibatkan serentetan kejadian terpadu. Pertama zat yang akan diukur diidentifikasi ( berupa atom atau molekul ) kemudian dibuat interaksi antara radiasi elektromagnetik pada suatu panjang gelombang dengan jenis zat tersebut . Informasi dari zat kemudian ditransmisikan ke photodetektor yang bertindak sebagai transducer yang merubah besaran tersebut menjadi besaran listrik agar mudah diidentifikasi.Dengan kata lain secara kuantitatif enersi yang diserap oleh zat akan identik dengan jumlah zat perkandungan zat tersebut, sedangkan secara kualitatif panjang gelombang dimana enersi dapat diserap akan menunjukan jenis zatnya. Berdasarkan serapan yang terjadi, spektrofotometer dapat dibagi menjadi : - Serapan atom ( Jenis: Spektrofotometer serapan atom/AAS ) - Serapan Molekul ( Jenis: Spektrofotometer UV-Vis ) Sedangkan menurut spektrum dimana alat bekerja, nama alatnya adalah : - X-ray (diffraction) spektrometer - Vaccum ultraviolet spektrometer - Ultraviolet-visible spektrofotometer (Spektrofotometer UV-Vis) - Infra red pektrofotometer (Spektrofotometer IR) Semua jenis spektrofotometer merupakan alat ukur “Optoelektronik” yang fungsi kerjanya merupakan gabungan dari dua bidang ilmu yaitu Optik dan elektronik. Pada dasarnya spektrofotometer tersusun dari beberapa bagian yaitu :
- Sumber cahaya
- Monokromator
- Tempat sampel
- Detektor/ Sensor cahaya
- Sistem pembacaan/komponen elektronik pemroses data
Cahyanto