Google
 

Energi Nuklir Siapa Takut

>

Mengapa Perlu Pembangkit Listrik Dari Nuklir? 

Penasaran dan Mau tau jawabanya....?? silahkan baca selengkapnya.....

Jakarta. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Hudi Hastowo mengakui, dibanding negara tetangga lainnya Indonesia paling siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). “Secara infrastruktur kita paling siap membangun PLTN dibandingkan negara lain, sayangnya belum ada keputusan pemerintah untuk Go nuklir” ujarnya.


Dalam pemanfaatannya listrik yang dihasilkan dari PLTN memiliki keunggulan, antara lain:
  • Energi Bersih: Tidak mengeluarkan gas berbahaya seperti CO2, SOX dan NOX. Saat ini setiap tahun 25 milyar ton CO2 dilepas ke atmosfir, menyebabkan efek rumah kaca dan berujung pada pamanasan global. PLTN ramah lingkungan karena mampu mengurangi emisi CO2 yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil sehingga PLTN adalah solusi energi dalam mencegah pemanasan global.
  • Stabil dan efisien: PLTN mampu menghasilkan energi yang besar, dengan kesetaraan 1 gram EU (enrichment uranium) sebanding dengan 112 kg batubara membuat PLTN tidak membutuhkan bahan bakar. Penggantian bahan bakar dengan waktu 1,5 tahun membuat PLTN sangat efisien. Sehingga fluktuasi naik turunnya harga uranium tidak akan berpengaruh harga jual listrik dari PLTN.
  • Menjamin ketersediaan energi; Meningkatnya permintaan energi listrik sebesar 7,1% pertahun, ditambah lagi dengan krisis listrik yang terjadi belakangan ini, dibutuhkan pembangkit listrik yang mampu mensuplai energi listrik dengan daya besar.
  • Limbah dan daur bahan bakar: Untuk satu unit PLTN 1000 Mwe dengan operasi 40 tahun, hanya membutuhkan tempat penyimpanan limbah berukuran 3X4X10 m3. Limbah itu sendiri merupakan bahan bakar yang sudah terpakai (spent fuel). Namun demikian limbah itu juga merupakan aset yang berharga dimasa mendatang karena mampu didaur ulang menjadi bahan bakar PLTN lagi. Faktanya limbah nuklir jauh lebih aman daripada limbah industri lain, karena secara umum tatakelola limbah nuklir lebih diatur dan diawasi secara nasional dan internasional, sebagaimana pengoperasian PLTN itu sendiri. Limbah nuklir jauh lebih sedikit dibanding limbah B3 dari industri lain sehingga mudah dikelola dan diawasi
  • Diversifikasi energi: PLTN akan mengurangi kebergantungan terhadap energi fosil. Kehadiran nuklir bukan untuk mengganti energi fosil tapi sebagai pelengkap untuk menjamin ketersediaan energi. Hal ini juga akan menyebabkan stabilnya harga jual listrik meskipun harga minyak dan batubara naik.
  • Penguasaan teknologi: Karena kemampuannya menghasilkan energi listrik yang besar, maka akan memacu pertumbuhan ekonomi dan mendorong perkembangan industri. Stabilitas ekonomi adalah jaminan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Ekonomis: Biaya PLTN jauh lebih besar dikonstruksi dibandingkan dengan biaya bahan bakarnya. Dengan umur pembangkit yang mampu mencapai 60-70 tahun menyebabkan harga listrik PLTN paling murah jika dibanding dengan pembangkit lainnya.
Sudah saatnya kita berani menggunakan energi nuklir dengan tetap mengutamakan keselamatan. Apalagi tak kurang dari IAEA sendiri dalam banyak kesempatan mengatakan Indonesia adalah salah satu negara yang lebih siap menggunakan PLTN dan unggul di kawasan dalam pemanfaatan nuklir di bidang non-energi seperti pertanian, pangan dan kesehatan. (Batan)